Pages

Ads 468x60px

Jumat, 24 Agustus 2012

Wedding Happiness


 KEBAHAGIAAN PERNIKAHAN

Dalam bukunya Kaifa Tushbihina Zaujatan Romansiyyah, Wafa’ Muhammad menulis bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan dalam pernikahan, diantaranya:
1. Menaati Allah dan Rasul-Nya dalam kondisi sembunyi (as-sirr) dan terang-terangan (al-‘alaniyyah), sehingga Anda menjadi istri shalihah yang merupakan sebaik-baik perhiasan dunia. Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

2. Menjaga rahasia dan hartanya ketika dia tidak berada di sisi Anda. Rasulullah bersabda, “Tidak ada yang lebih baik di dunia ini bagi seorang muslim setelah   menyembah Allah, 
selain mendapatkan istri yang shalihah, 
cantik apabila dipandang, 
patuh apabila diperintah, 
memenuhi sumpah pernikahan, 
menjaga dirinya dan kekayaan suami di saat suami pergi, 
mengasuh anak-anaknya,
 tidak membiarkan orang lain masuk ke rumah tanpa izin suami, 
dan tidak menolak apabila suami memanggil ke tempat tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Sebagaimana dinyatakan hadits di atas, membuatnya senang apabila suami memandang isteri dengan kecantikan jasmani, rohani, dan rasio. Tatkala seorang istri berpenampilan anggun dan cantik, maka daya tariknya semakin kuat dan menambah lengket suami kepadanya.
Tatkala seorang istri berpenampilan anggun dan cantik, maka daya tariknya semakin kuat dan menambah lengket suami kepadanya
4. Seperti yang diungkapkan hadits diatas,  isteri tidak keluar rumah tanpa izinnya.

5. Isteri senantiasa tersenyum kepada suami Para suami mencintai istri yang penuh senyum dan membenci wanita yang cemberut.
Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah,” begitulah Rasul bersabda suatu saat. Ketika tersenyum kepada saudara sesama muslim adalah sedekah, maka senyuman istri kepada suami pun bernilai pahala
6. Isteri berterimakasih kepada suami. Ini berarti bersyukur kepada Allah atas nikmat pernikahan yang membantunya menjaga kesucian diri, memberinya keturunan, dan menjadikannya seorang ibu yang memiliki segenap tugas mulia.

7.Memilih waktu yang tepat dan cara yang sesuai ketika meminta sesuatu yang diinginkan dari suami; khawatir kalau suami menolaknya dengan cara halus. Istri perlu memilih kata yang sesuai yang bisa meyakinkan dirinya.

8. Jika keluar rumah, jangan keluar dengan pakaian yang seronok dan mencuri perhatian orang-orang, dan hendaklah menjaga pandangannya. Dalam hal ini Allah berfirman:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nur: 31)

9. Berbudi luhur, tidak meninggikan suara melebihi suami jika membantah atau mengkritiknya.
10. Harus sabar atas kefakiran suami Anda dan bersyukur atas kekayaan suami jika dia kaya.
11. Mendorong suami untuk menyambung silaturahmi dengan orang tua, kerabat, dan teman-temannya. Harus menampakkan kecintaan dan penghormatan kepada keluarga suami, dan membuat suami merasakan hal itu.
12. Suami juga menginginkan isteri berhiaskan kejujuran dan menghindari kebohongan.

13. Suami pun menghendaki isteri mendidik anak-anaknya mencintai Allah dan Rasul-Nya, mendidik mereka menghormati orangtua dan mematuhi keduanya.

14. Tidak mudah marah dan emosi.
15.  Tidak meremehkan dan mengolok-olok dirinya atau orang lain.
16.  Rendah hati, tidak sombong, arogan, dan pongah.
 

17. Melaksanakan ibadah yang diwajibkan Allah dan memantau anak-anak untuk juga melakukannya. Karena Rasulullah menganjurkan, ““Seorang perempuan yang menegakkan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, dan mematuhi suaminya akan memasuki Surga melalui pintu mana saja dia suka”. (HR. Bukhari dan Muslim)

18. Menyadari bahwa hak suami atas diri istri itu besar, lebih besar dari hak istri atas suami. Dengan demikian, wajar jika Rasulullah bersabda, “Seorang perempuan tidak patuh pada suaminya dan dia tidak akan mampu tanpa suaminya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
19. Suami Anda menginginkan agar isteri tidak ragu-ragu untuk mengakui kesalahan, bahkan bersegera mengakuinya dan menerangkan alasan yang menyebabkannya melakukan kesalahan tersebut.
20. Hendaklah permintaan isteri kepada suami dalam batas kemampuannya. Dalam artian, tidak membebani suami dan bersikap qana’ah.
21. Mentaati perintah suami selama tidak menyuruh kemaksiatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tidak melakukan puasa sunnah kecuali dengan izinnya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi, “Tidak ada ketaatan dalam suatu kemaksiatan akan tetapi ketaatan kepada hal yang ma’ruf. (HR. Bukhari)
22. Tidak memperbolehkan seseorang pun untuk masuk ke rumah ketika suami  tidak ada, kecuali dengan izinnya, jika bukan mahramnya, karena hal demikian dapat menimbulkan prasangka buruk.
23.Tidak menolak jika diajak suami ke atas ranjang. Rasulullah mewanti-wanti,Demi Dia yang berkuasa pada hidupku, ketika sang suami memanggil istrinya ke tempat tidur dan dia menolaknya, Dia yang di Surga akan murka padanya sampai suaminya senang akan dirinya.” Selain itu, Anda dilarang untuk meninggalkan suami di tempat tidurnya. Nabi bersabda, “Ketika seorang perempuan melalui malam dengan meninggalkan suami di tempat tidur, para malaikat akan mengutuknya sampai pagi hari.”
 

24. Tidak meminta cerai dari suami, karena hal ini terlarang.
25. Hindarilah untuk berpakaian dan bertingkah laku menyerupai pria.
26. Tidak menyebarkan rahasia rumah tangga, tidak mengumbar cerita-cerita tentang hubungan intim  kepada orang lain. Dan terpenting lagi,  mengingatkan suami untuk berdoa ketika senggama, jika dia lupa.

27. Mengetahui benar makanan kesukaan dan kegemaran suami.
28. Membuat suami merasa bahwa dia penting bagi isteri. Tatkala suami merasa bahwa isteri membutuhkannya, maka dia akan bertambah dekat. Namun ketika dia merasa bahwa isteri mengesampingkannya, maka dia akan muak.
29. Jika mendapati perilaku suami yang tidak disukai, maka bersabarlah dan memberitahunya secara baik-baik.
30. Suami ingin agar tidak diungkit kesalahan dan kekeliruannya, tetapi berusaha mengingat kembali kebaikan-kebaikannya dan kenangan-kenangan indah yang telah dilaluinya dan menjadi kenangan tersendiri.
Sumber:
https://www.facebook.com/pages/Kepribadian-Pria-Soleh-Dan-Wanita-Sholihah/172008519577739

0 komentar:

Posting Komentar

 

About