Pages

Ads 468x60px

Minggu, 12 Agustus 2012

Malam Pengantin

MALAM PENGANTIN CINTA

a. Adab Kamar Pengantin

Diriwayatkan Muhammad bin Ali bin Husein dengan sanad dari Abi Said Al-Khudri berkata: Rasulullah berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib as, beliau bersabda:
Wahai Ali, jika pengantin wanita dibawa menuju rumahmu, maka bukalah alas kakinya ketika ia duduk, cucilah kedua kakinya dan percikanlah air dari pintu sampai belakang rumahmu, sesungguhnya jika engkau melakukannya Alloh akan mengeluarkan dari rumahmu tujuh puluh ribu kefakiran dan memasukkan ke dalamnya tujuh puluh ribu macam kekayaan, tujuh puluh macam barokah, dan menurunkan atasmu tujuh puluh rahmat yang menaungi diatas kepala pengantinmu sehingga barokah itu terdapat diseluruh penjuru rumahmu dan pengantin wanita itu akan selamat dari segala macam penyakit selama ia berada dalam rumah tersebut” (Wasail Syiah: 20/250) juga diriwayatkan dari kitab  Ilalul Syaro’I dan Ama’li.


b.  Adab Malam Pengantin
  • Diriwayatkan dari Imam Ja’far As-Shodiq a.s sesungguhnya beliau berkata kepada sebagian sahabatnya:
Jika istrimu dipertemukan denganmu, maka peganglah ubun-ubunnya (kepala) dan menghadap kiblat dan ucapkanlah:

Bismillaahirrohmaanirrohiim........
Allohumma bi a’maanatii akhod-tuhaa wa bimii-tsaaqis tahlaltu farjahaa, Allohumma farjuqnii minhaa waladam mubaarokang sawiyyaw wa laa taj’al lisy-syaithooni fiihi syirkawwa laa nashiibaa

Artinya:
Ya Allah atas amanat-Mu aku mengambilnya (membawa) dengan kalimat-kalimatMu aku memohon dihalalkan farjinya (kesuciannya), jika Engkau berikan aku darinya seorang anak maka jadikanlah anak tersebut mendapat  berkah serta lurus perilakunya, dan jangan jadikan baginya keikutsertaan setan serta andilnya”.

Alloohumma inni as’aluka min khoiriha wa khoiri ma jabaltaha, wa audzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha

Artinya:
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan wataknya dan aku mohon perlindunganMu dari kejahatannya dan kejahatan wataknya

Istri: amien....amien....amien (kabulkanlah ya Allah)

Suami melanjutkan do’a yang diriwayatkan Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkaar, yaitu:

Baarokallahu likulli waahidin minna fii shaahibihi

Artinya:
Semoga Allah membarokahi masing-masing diantara kita terhadap teman hidupnya(ucapkan berkali-kali)
  • Dalam kitab An-Najah diriwayatkan dari para Imam Suci  (Ahlul bayt) as. “Jika telah masuk malam pengantin maka disunahkan bagimu untuk menganjurkannya melakukan sholat sunnah (sholat hajat) dua rakaat dan engkau juga dalam keadaan wudhu sehingga ketika ia dipertemukan denganmu, maka hendaknya kamu sholat seperti itu, kemudian memuji Allah dan bersholawat kepada nabi dan keluarganya, kemudian membaca:
Allohummar zuqnii ‘ilfahaa wa-wudh-dhahaa wa-ridhoohaa wa-‘ardhinii bihaa waj ma’ bainanaa bi’ahsanij timaa’iwwa anasi’tilaafing fa’innaka tuhibbul halaala wa takrohul haroom
Artinya:
Ya Allah berilah aku kelembutannya, kasih sayangnya dan kerelaan atasku serta ridhoilah aku dengannya, kumpulkanlah diantara kita dengan sebaik-baiknya perkumpulan, semudah-mudahnya persatuan, sesungguhnya Engkau menyukai yang halal dan membenci yang haram”

Allohumma baarik li fi ahli, wa baarik lahum fiyya. Allohumma ijma’ bainanaa ma jama’tha bikhoir, wa farriq bainanaa idza farroqta illa khoir

Artinya:
Ya Allah barokahilah bagiku dalam keluargaku dan berilah barokah mereka kepadaku. Ya Alloh kumpulkanlah antara kami apa yang Engkau kumpulkan dengan kebaikan dan pisahkanlah antara kami jika Engkau memisahkan menuju kebaikan.”
  • Sholat sunat dan berdoa malam pertama. Pasangan pengantin baru digalakkan sembahyang sunat dua rakaat. Setelah menunaikan sembahyang, disunatkan pula agar pihak suami membaca surah Al -Fatihah tiga kali dan surah Al-Ikhlas tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan sholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebanyak tiga kali. Selanjutnya si suami hendaklah berdoa kepada Allah agar mereka berdua sentiasa saling cinta mencintai. Hubungan kelamin diniatkan ibadah (http://kahkahkah.mnazman.com)
c. Adab Hubungan Intim

Untuk memenuhi kewajiban terhadap Allah serta mengikuti sunnah Rasulullah. Perlakuan hubungan kelamin suami isteri bukanlah semata-mata untuk memenuhi kehendak biologipasangan. Ia juga seharusnya bertujuan untuk memenuhi kewajipan terhadap Allah serta mengikutisunah Rasulullah. Allah akan memberikan ganjaran pahala yang sewajarnya bagi pasangan yang melakukan persetubuhan atas tuntutan agama. Para suami berniat bahwa menggauli isterinya sebagai bersedekah kepada isterinya. Dengan kata lain, suami melakukan amal ibadah yang diberi pahala. Begitu juga dengan isteri yang melakukan persetubuhan dengan suaminya akan tergolong dalam amal ibadah yang berpahala karena dengan tindakannya itu ia melaksanakan perintah agama untuk taat kepada suami. Oleh yang demikian, persetubuhan juga perlu dimulakan dengan bacaan Basmalah dan doa supaya dengan bacaan itu suami isteri dan juga bayi yang mungkin lahir dihindarkan daripada godaan syaitan.
  1. Pergauli isteri dengan cara yang sopan.
Para suami hendaklah menggauli isterinya dengan cara yang ma’ruf(baik). Termasuk kewajipan untuk bergaul secara ma’ruf ini ialah dalam hal yang berkaitan dengan hubungan kelamin dengan isteri.
  1. Bercumbu-cumbuan terlebih dahulu.
Suami yang ingin menyetubuhi isterinya hendaklah terlebih dahulu melakukan cumbuan untuk menimbulkan keinginan seks isterinya. Denga cara ini, kedua-dua pihak sama-sama mendapat merasakan kepuasan daripada hubungan kelamin tersebut. Sehubungan dengan ini, Rasulullah s.a.w. bersabda;
Jangan ada di antara kamu yang menyetubuhi isterinya seperti kelakuan hewan melainkan adakanlah di antaranya satu tanda. Bertanya salah seorang: Apa tanda itu ya Rasulullah?, JawabRasulullah: Cium dan berkata yang manis.
  1. Tidak mementingkan kepuasan diri.
Semasa melakukan hubungan kelamin, pasangan suami isteri diharapkan dapat mencapai orgasme secara bersama. Bagaimanapun terdapat keadaan di mana suami terlebih dahulu ataupun suami sahaja mencapai kepuncak. Dalam hal ini, suami perlu meimikirkan kepentingan kepuasan isteri. Jika suami sudah orgasme dan merasa puas, maka hendaklah dia memberi peluang kepada isterinya untuk mencapai kepuncaknya karena terkadang wanita lambat orgasme. Kalau suami mencabut zakarnya sebelum isteri orgasme, maka isterinya mungkin kecewa dan nafsunya terus bergelojak. Sebaik-baiknya orgasme itu sama berlakunya bagi suami dan isteri dan ini menambahkan nikmatnya persetubuhan. Persetubuhan yang baik ialah kedua-dua pihak mendapat kepuasan. (http://kahkahkah.mnazman.com)

d. Niat Berhubungan Intim

Sayyidina’ Ali r.a diriwayatkan telah mengatakan dalam nasihat-nasihatnya:

 “Pada saat melakukan hubungan intim, niat-niat berikut ini harus ada:
  • Menghindari zina
  • Menghindari diri dari membayangkan perempuan lain
  • Memperoleh keturunan yang soleh dan yang lurus yang akan mengabdi kepada islam “
Dari Ibnu Abbas, berkata:

 “Rasulullah saw bersabda: Apabila seseorang dari mereka akan menggauli istrinya hendaklah ia membaca:

Bismillah, Allohumma jannib nasy-syaithoona wa jannibisy-syaithoona maa ro zaqtanaa

Artinya:
Bismillah, Ya Alloh, jauhilah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugerahkan

Jika kamu hendak berhubungan intim, hendaknya kamu berniat dan berkata:

Allohummar zuqnii waladaw-waj ‘alhu taqiyyan zakiyyal-laisa fii kholqihii ziyaa datuwwa laa nuqshoo nuwwaj ‘al ‘aa qibatahu ‘i la khoirin

Artinya:
Ya Allah berikanlanh aku seorang anak, dan jadikanlah ia anak yang bertaqwa, cerdas, tidak ada kelebihan atau kekurangan dalam tubuhnya serta jadikanlah darinya berupa kebaikan

e. Hal-Hal yang Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Berhubungan Intim

a. Hal yang Harus Dilakukan Dalam Berhubungan Intim:
  1. Wudhu, sikat gigi, dan memakai wangi-wangian
  2. Niat yang baik
  3. Mempersiapkan secara psikologis
  4. Permainan pendahuluan (fore play)
  5. Masing-masing membaca doa
  6. Memilih waktu yang tepat/ waktu yang lebih baik
  7. Menjaga sikap tubuh yang benar
  8. Bermesraan setelah bermain
  9. Buang air kecil setelah berhubungan
  10. Membersihkan kemaluan
  11. Mandi atau bersuci sebelum bermain lagi
  12. Mandi sesegera mungkin
  13. Menutupi bagian-bagian privat
b.Yang Tidak Boleh dilakukan Dalam Berhubungan Intim
  1. Menghadapi Kiblat
  2. Berdiri saat Berhubungan
  3. Terlampau Banyak Bicara
  4. Memandang Kemaluan satu sama lain
  5. Dalam Keadaan Kenyang
  6. Kandung Kemih Penuh
  7. Di Malam-Malam yang Terlarang
  8. Berfantasi
  9. Terlampau Asyik
  10. Minum Air Langsung Setelah itu
  11. Liwath’ (seks melalui dubur)
  12. Seks dengan Penetrasi Sewaktu Haid

f. Makanan Terlarang Bagi Pengantin Baru di Malam Pertama

Dan diriwayatkan Muhammad bin Ali bin Husein dengan sanad dari Abi Said Al Khudri berkata; Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib a.s, beliau bersabda:

Dan cegahlah pengantin itu pada minggu pertamanya dari susu asam (yoghurt), cuka, ketumbar, dan apel yang kecut dari empat hal tersebut;

Maka Ali a.s berkata;

Wahai Rasulullah mengapa engkau melarangnya dari minum cuka?

Rasulullah saw berkata;

Jika ia haid dikarenakan cuka maka ia tidak suci-suci dengan kesucian yang bersih selamanya, dan ketumbar menyebabkan haid di dalam perutnya serta mempersulit baginya kelahiran, sedangkan apel yang kecut memutuskan satu masa haidnya dan itu akan menjadi penyakit baginya. (Wasail Syiah: 20/251), juga diriwayatkan dari kitab Ilalul Syaro’i dan Amali.

Sumber:
  • Muhammad Taufiq Ali Yahya. 2006. Pasanganku Surgaku. Jakarta: Lentera
  • Abdurrahman asy-Syiah.2005. Etika Malam Pertama: Seksualitas Dalam Islam. Bandung: Pustaka Hidayah


1 komentar:

Anonim mengatakan...

hmmm....

Posting Komentar

 

About