Pages

Ads 468x60px

Senin, 27 Agustus 2012

Learning Materials for Children in the Womb


MATERI-MATERI PELAJARAN ANAK DALAM KANDUNGAN

Kepada anak dalam kandungan, Dr. Baihaqi menjelaskan:

Jika ibunya seorang sarjana (S1), magister (S2), atau doctor (S3) maka muatan mata pelajaran S1, S2, S3 bisa menjadi materi pelajaran bagi anak dalam kandungannya, karena anak dalam kandungan tidak dididik dan diajar secara langsung, melainkan melalui ibunya dan dialah yang mampu memahami konsep-konsep ilmu tersebut, sedangkan si anak dalam kandungan hanya merespon saja.”

Sehubungan dengan tujuan pendidikan Islam yang berorientasi kepada prinsip-prinsip dan filosofi Islami,maka muatanmateri pelajarannya harus bertumpu dan berpola sesuai dengan pendidikan Islam.

Untuk mensistematiskan urutan jenjang pendidikan, hendaknya disesuaikan dengan usia kehamilan si ibu supaya si anak dalam kandungan bisa menyerap stimulasi dan sensasi edukatif yang diberikan orang tuanya.

1. Doa

Materi doa ini terbagi pada 3 tahapan:

Tahapan
Materi Doa

Pada saat menanamkan benih nuthfah (sperma dan ovum)
  • Doa ketika akan bergaul dan berhubungan biologis antara suami isteri
  • Doa ingin dikaruniai anak dan keturunan yang baik
  • Doa, sholat dan dzikir

Pada saat benih sperma telah tertanam di ruang uterus/rahim
  • Doa ingin dikaruniai anak
  • Doa ingin dikaruniai keturunan yang baik dan teladan bagi umat
  • Doa ingin dikarunia anak dan keturunannya selalu berbakti kepada Allah Swt
Pada saat nuthfah telah menjadi janin
  • Doa ingin diberikan keturunan yang baik (sholeh) dan teladan bangsa
  • Doa ingin dikarunia anak dan keturunannya dilindungi Allah Swt
  • Doa ingin dikaruniai anak dan keturunannya selalu berbakti kepada Allah Swt

Contoh-contoh doa ada dalam Al-Quran pada surah2 berikut:

§  Al-Furqaan: 74
§  Maryam: 5
§  Al-Anbiyaa’: 89
§  Ali-Imran: 35, 36, 38
§  Ash-Shaffat: 100
§  Nuh: 28
§  Ibrahim: 37, 40
§  Al-Mu’min: 8
§  Al-Baqarah: 126
§  Al-Ahqaf: 15, dll

2. Praktik Ibadah Sholat
  • Ada 2 jenis ibadah, yaitu wajib dan sunah, dan bisa dijadikan materi pelajaran pokok bagi anak dalam kandungan. Anak di respons melakukan praktik ibadah, agar ia terbiasa atau terlatih pada kondisi psikologis (nuansa) lingkungan yang aktif dan sensitive dan gemar pada amaliah ibadah yang wajib dan sunnah
  • Praktik ibadah ini hanya dilakukan pada saat bayi sudah nyata, yaitu saat periode fetus atau mudghah hingga detik-detik kelahiran
3. Bahasa
  • Belajar bahasa bagi anak dalam kandungan adalah belajar konsep kata-kata sederhana dan mudah diterima, yang memiliki konsekuensi fenomologis, sebagaimana yang dialami dan dipahaminya.
  • Anak dalam kandungan belum bisa berkata tapi dapat mendengar dan dapat menerima secara baik perkataan ibu yang menggunakan konsep kata sederhana seperti “tendang” atau “batuk” dan lainnya
  • Menurut F. Rene, dkk, ada beberapa kata yang bisa dijadikan kata-kata utama dalam melakukan pelaksanaan pendidikan.Kata-kata itu meliputi 26 kata yang diasosiasikan dengan sensasi yang diperlukan
Tabel Kata Utama:
 
SENTUHAN
  • Tepuk
  • Usap
  • Tekan
  • Belai
  • Ketuk
GERAKAN
  • Berdiri
  • Duduk
  • Ayun
  • Guncang
  • Goyang
BUNYI
  • Musik
  • Keras
  • Bising
BIOLOGIS
  • Batuk
  • Bersin
  • Cegukan
  • Tangis
  • Tawa
PENGLIHATAN
  • Terang
  • Gelap
TEMPERATUR
  • Dingin
  • Panas
PERBUATAN
  • Tendang
  • Dorong
  • Putar
TINDAKAN
  • Tidak


4. Al-Qur’an dan Al- Hadist
  • Anak dalam kandungan perlu direspons mendengarkan bacaan-bacaan Al-Qur’an dan Al-hadist, agar ia terbina dan terlatih pada kondisi suasana keislaman atau bersifar Qur’ani dan menimbulkan kecintaan pada Al-Qur’an dan Al-Hadist setelah ia menjadi anak yang tumbuh dan berkembang (masa kanak-kanak dan remaja sampai tingkat dewasa) nanti.
5. Akhlak (Moralitas)
  • Pemberian pendidikan akhlak bagi anak dalam kandungan, berarti konsekuensi yang harus dilaksanakan ibunya dalam menjalankan hubungan timbal balik  antara si ibu dan orang lain, anak, keluarga dengan hubungan yang baik dalam upaya untuk melakukan ishlah (perbaikan)
  • Dengan menjaga dan mempertahankan akhlak baik tersebut, akan memberikan pengaruh besar pada sisi mental dan kepribadian si bayi dalam kandungan
6. Akidah dan Tauhid
  • Anak dalam kandungan telah menyadari keyakinan tauhid ini dengan pertolongan cahaya ilahiyah langsung dari Allah. Ia patuh dan tunduk kepada ketetapan-ketetapan atau takdir Allah selama dalam kandungan ibunya, kecuali ada pihak lain (dari luar rahim) yang menggoda untuk menyalahi ketundukkan dan ketaatannya.
  • Oleh karena itu keadaan tauhidiyah, imaniyah dan taslimiyah pada diri anak harus dijaga dan dipertahankan dengan memupuk nilai-nilai tauhid yang benar oleh orang tuanya, dengan melakukan pendidikan atau latihan pralahir.
7. Syariah
  • Peraturan dan hukum-hukum Islam secara umum disebut syariah,hukum islam baik yang amaliyah maupun I’tiqadiyah dapat dijadikan materi pelajaran bagi anak dalam kandungannya.
8.Pelajaran Agama Islam, Sejarah Islam, dan Ilmu Pengetahuan
  • Semua bidang studi atau materi pelajaran agama Islam dapat dijadikan materi pelajaran bagi anak dalam kandungan, caranya semua pelajaran tersebut dipelajari dan dipahami oleh ibunya atau dibacakan olehnya dengan kondisi dan suasana nyaman untuk melakukan pembelajaran tersebut

Sumber:
Islam, Ubes Nur. 2003. Mendidik Anak Dalam Kandungan: Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini, Cet.1. Jakarta: Gema Insani Pers.


0 komentar:

Posting Komentar

 

About