MATERI-MATERI PELAJARAN ANAK DALAM KANDUNGAN
Kepada anak dalam
kandungan, Dr. Baihaqi menjelaskan:
“ Jika ibunya seorang
sarjana (S1), magister (S2), atau doctor (S3) maka muatan mata pelajaran S1,
S2, S3 bisa menjadi materi pelajaran bagi anak dalam kandungannya, karena anak
dalam kandungan tidak dididik dan diajar secara langsung, melainkan melalui
ibunya dan dialah yang mampu memahami konsep-konsep ilmu tersebut, sedangkan si
anak dalam kandungan hanya merespon saja.”
Sehubungan dengan
tujuan pendidikan Islam yang berorientasi kepada prinsip-prinsip dan filosofi
Islami,maka muatanmateri pelajarannya harus bertumpu dan berpola sesuai dengan
pendidikan Islam.
Untuk
mensistematiskan urutan jenjang pendidikan, hendaknya disesuaikan dengan usia
kehamilan si ibu supaya si anak dalam kandungan bisa menyerap stimulasi dan
sensasi edukatif yang diberikan orang tuanya.
1. Doa
Materi doa ini
terbagi pada 3 tahapan:
Tahapan
|
Materi Doa
|
Pada saat
menanamkan benih nuthfah (sperma dan ovum)
|
|
Pada saat benih
sperma telah tertanam di ruang uterus/rahim
|
|
Pada saat nuthfah
telah menjadi janin
|
|
Contoh-contoh doa ada
dalam Al-Quran pada surah2 berikut:
§ Al-Furqaan: 74
§ Maryam: 5
§ Al-Anbiyaa’: 89
§ Ali-Imran: 35, 36, 38
§ Ash-Shaffat: 100
§ Nuh: 28
§ Ibrahim: 37, 40
§ Al-Mu’min: 8
§ Al-Baqarah: 126
§ Al-Ahqaf: 15, dll
2. Praktik Ibadah
Sholat
- Ada 2 jenis ibadah, yaitu wajib dan sunah, dan bisa dijadikan materi pelajaran pokok bagi anak dalam kandungan. Anak di respons melakukan praktik ibadah, agar ia terbiasa atau terlatih pada kondisi psikologis (nuansa) lingkungan yang aktif dan sensitive dan gemar pada amaliah ibadah yang wajib dan sunnah
- Praktik ibadah ini hanya dilakukan pada saat bayi sudah nyata, yaitu saat periode fetus atau mudghah hingga detik-detik kelahiran
3. Bahasa
- Belajar bahasa bagi anak dalam kandungan adalah belajar konsep kata-kata sederhana dan mudah diterima, yang memiliki konsekuensi fenomologis, sebagaimana yang dialami dan dipahaminya.
- Anak dalam kandungan belum bisa berkata tapi dapat mendengar dan dapat menerima secara baik perkataan ibu yang menggunakan konsep kata sederhana seperti “tendang” atau “batuk” dan lainnya
- Menurut F. Rene, dkk, ada beberapa kata yang bisa dijadikan kata-kata utama dalam melakukan pelaksanaan pendidikan.Kata-kata itu meliputi 26 kata yang diasosiasikan dengan sensasi yang diperlukan
Tabel Kata Utama:
SENTUHAN
|
GERAKAN
|
BUNYI
|
BIOLOGIS
|
PENGLIHATAN
|
TEMPERATUR
|
PERBUATAN
|
TINDAKAN
|
4. Al-Qur’an dan Al-
Hadist
- Anak dalam kandungan perlu direspons mendengarkan bacaan-bacaan Al-Qur’an dan Al-hadist, agar ia terbina dan terlatih pada kondisi suasana keislaman atau bersifar Qur’ani dan menimbulkan kecintaan pada Al-Qur’an dan Al-Hadist setelah ia menjadi anak yang tumbuh dan berkembang (masa kanak-kanak dan remaja sampai tingkat dewasa) nanti.
5. Akhlak (Moralitas)
- Pemberian pendidikan akhlak bagi anak dalam kandungan, berarti konsekuensi yang harus dilaksanakan ibunya dalam menjalankan hubungan timbal balik antara si ibu dan orang lain, anak, keluarga dengan hubungan yang baik dalam upaya untuk melakukan ishlah (perbaikan)
- Dengan menjaga dan mempertahankan akhlak baik tersebut, akan memberikan pengaruh besar pada sisi mental dan kepribadian si bayi dalam kandungan
6. Akidah dan Tauhid
- Anak dalam kandungan telah menyadari keyakinan tauhid ini dengan pertolongan cahaya ilahiyah langsung dari Allah. Ia patuh dan tunduk kepada ketetapan-ketetapan atau takdir Allah selama dalam kandungan ibunya, kecuali ada pihak lain (dari luar rahim) yang menggoda untuk menyalahi ketundukkan dan ketaatannya.
- Oleh karena itu keadaan tauhidiyah, imaniyah dan taslimiyah pada diri anak harus dijaga dan dipertahankan dengan memupuk nilai-nilai tauhid yang benar oleh orang tuanya, dengan melakukan pendidikan atau latihan pralahir.
7. Syariah
- Peraturan dan hukum-hukum Islam secara umum disebut syariah,hukum islam baik yang amaliyah maupun I’tiqadiyah dapat dijadikan materi pelajaran bagi anak dalam kandungannya.
8.Pelajaran Agama
Islam, Sejarah Islam, dan Ilmu Pengetahuan
- Semua bidang studi atau materi pelajaran agama Islam dapat dijadikan materi pelajaran bagi anak dalam kandungan, caranya semua pelajaran tersebut dipelajari dan dipahami oleh ibunya atau dibacakan olehnya dengan kondisi dan suasana nyaman untuk melakukan pembelajaran tersebut
Sumber:
Islam, Ubes Nur. 2003. Mendidik
Anak Dalam Kandungan: Optimalisasi Potensi Anak Sejak Dini, Cet.1.
Jakarta: Gema Insani Pers.
0 komentar:
Posting Komentar