MALAM PENGANTIN CINTA
Diriwayatkan Muhammad bin Ali bin Husein dengan sanad dari Abi Said Al-Khudri berkata: Rasulullah berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib as, beliau bersabda:
“ Wahai Ali, jika pengantin wanita dibawa menuju rumahmu, maka bukalah alas kakinya ketika ia duduk, cucilah kedua kakinya dan percikanlah air dari pintu sampai belakang rumahmu,
sesungguhnya jika engkau melakukannya Alloh akan mengeluarkan dari
rumahmu tujuh puluh ribu kefakiran dan memasukkan ke dalamnya tujuh
puluh ribu macam kekayaan, tujuh puluh macam barokah, dan menurunkan
atasmu tujuh puluh rahmat yang menaungi diatas kepala pengantinmu
sehingga barokah itu terdapat diseluruh penjuru rumahmu dan pengantin
wanita itu akan selamat dari segala macam penyakit selama ia berada
dalam rumah tersebut” (Wasail Syiah: 20/250) juga diriwayatkan dari kitab Ilalul Syaro’I dan Ama’li.
b. Adab Malam Pengantin
- Diriwayatkan dari Imam Ja’far As-Shodiq a.s sesungguhnya beliau berkata kepada sebagian sahabatnya:
“Jika istrimu dipertemukan denganmu, maka peganglah ubun-ubunnya (kepala) dan menghadap kiblat dan ucapkanlah:
Bismillaahirrohmaanirrohiim........
“Allohumma
bi a’maanatii akhod-tuhaa wa bimii-tsaaqis tahlaltu farjahaa, Allohumma
farjuqnii minhaa waladam mubaarokang sawiyyaw wa laa taj’al
lisy-syaithooni fiihi syirkawwa laa nashiibaa”
Artinya:
“Ya
Allah atas amanat-Mu aku mengambilnya (membawa) dengan
kalimat-kalimatMu aku memohon dihalalkan farjinya (kesuciannya), jika
Engkau berikan aku darinya seorang anak maka jadikanlah anak tersebut
mendapat berkah serta lurus perilakunya, dan jangan jadikan baginya
keikutsertaan setan serta andilnya”.
“ Alloohumma inni as’aluka min khoiriha wa khoiri ma jabaltaha, wa audzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha”
Artinya:
“ Ya
Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu kebaikan wataknya dan aku mohon
perlindunganMu dari kejahatannya dan kejahatan wataknya”
Istri: amien....amien....amien (kabulkanlah ya Allah)
Suami melanjutkan do’a yang diriwayatkan Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkaar, yaitu:
“ Baarokallahu likulli waahidin minna fii shaahibihi”
Artinya:
“Semoga Allah membarokahi masing-masing diantara kita terhadap teman hidupnya” (ucapkan berkali-kali)
- Dalam kitab An-Najah diriwayatkan dari para Imam Suci (Ahlul bayt) as. “Jika telah masuk malam pengantin maka disunahkan bagimu untuk menganjurkannya melakukan sholat sunnah (sholat hajat) dua rakaat dan engkau juga dalam keadaan wudhu sehingga ketika ia dipertemukan denganmu, maka hendaknya kamu sholat seperti itu, kemudian memuji Allah dan bersholawat kepada nabi dan keluarganya, kemudian membaca:
“Allohummar
zuqnii ‘ilfahaa wa-wudh-dhahaa wa-ridhoohaa wa-‘ardhinii bihaa waj ma’
bainanaa bi’ahsanij timaa’iwwa anasi’tilaafing fa’innaka tuhibbul
halaala wa takrohul haroom”
Artinya:
“Ya
Allah berilah aku kelembutannya, kasih sayangnya dan kerelaan atasku
serta ridhoilah aku dengannya, kumpulkanlah diantara kita dengan
sebaik-baiknya perkumpulan, semudah-mudahnya persatuan, sesungguhnya
Engkau menyukai yang halal dan membenci yang haram”
“ Allohumma
baarik li fi ahli, wa baarik lahum fiyya. Allohumma ijma’ bainanaa ma
jama’tha bikhoir, wa farriq bainanaa idza farroqta illa khoir”
Artinya:
“Ya
Allah barokahilah bagiku dalam keluargaku dan berilah barokah mereka
kepadaku. Ya Alloh kumpulkanlah antara kami apa yang Engkau kumpulkan
dengan kebaikan dan pisahkanlah antara kami jika Engkau memisahkan
menuju kebaikan.”
- Sholat sunat dan berdoa malam pertama. Pasangan pengantin baru digalakkan sembahyang sunat dua rakaat. Setelah menunaikan sembahyang, disunatkan pula agar pihak suami membaca surah Al -Fatihah tiga kali dan surah Al-Ikhlas tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan sholawat kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebanyak tiga kali. Selanjutnya si suami hendaklah berdoa kepada Allah agar mereka berdua sentiasa saling cinta mencintai. Hubungan kelamin diniatkan ibadah (http://kahkahkah.mnazman.com)
c. Adab Hubungan Intim
Untuk memenuhi kewajiban terhadap Allah serta mengikuti sunnah Rasulullah. Perlakuan hubungan kelamin suami isteri bukanlah semata-mata untuk memenuhi kehendak biologipasangan. Ia juga seharusnya bertujuan untuk memenuhi kewajipan terhadap Allah serta mengikutisunah Rasulullah. Allah akan memberikan ganjaran pahala yang sewajarnya bagi pasangan yang melakukan persetubuhan atas tuntutan agama. Para suami berniat bahwa menggauli isterinya sebagai bersedekah kepada isterinya. Dengan kata lain, suami melakukan amal ibadah yang diberi pahala. Begitu juga dengan isteri yang melakukan persetubuhan dengan suaminya akan tergolong dalam amal ibadah yang berpahala karena dengan tindakannya itu ia melaksanakan perintah agama untuk taat kepada suami. Oleh yang demikian, persetubuhan juga perlu dimulakan dengan bacaan Basmalah dan doa supaya dengan bacaan itu suami isteri dan juga bayi yang mungkin lahir dihindarkan daripada godaan syaitan.
- Pergauli isteri dengan cara yang sopan.
Para
suami hendaklah menggauli isterinya dengan cara yang ma’ruf(baik).
Termasuk kewajipan untuk bergaul secara ma’ruf ini ialah dalam hal yang
berkaitan dengan hubungan kelamin dengan isteri.
- Bercumbu-cumbuan terlebih dahulu.
Suami
yang ingin menyetubuhi isterinya hendaklah terlebih dahulu melakukan
cumbuan untuk menimbulkan keinginan seks isterinya. Denga cara ini,
kedua-dua pihak sama-sama mendapat merasakan kepuasan daripada hubungan
kelamin tersebut. Sehubungan dengan ini, Rasulullah s.a.w. bersabda;
Jangan
ada di antara kamu yang menyetubuhi isterinya seperti kelakuan hewan
melainkan adakanlah di antaranya satu tanda. Bertanya salah seorang: Apa
tanda itu ya Rasulullah?, JawabRasulullah: Cium dan berkata yang manis.
- Tidak mementingkan kepuasan diri.
Semasa
melakukan hubungan kelamin, pasangan suami isteri diharapkan dapat
mencapai orgasme secara bersama. Bagaimanapun terdapat keadaan di mana
suami terlebih dahulu ataupun suami sahaja mencapai kepuncak. Dalam hal
ini, suami perlu meimikirkan kepentingan kepuasan isteri. Jika suami
sudah orgasme dan merasa puas, maka hendaklah dia memberi peluang kepada
isterinya untuk mencapai kepuncaknya karena terkadang wanita lambat
orgasme. Kalau suami mencabut zakarnya sebelum isteri orgasme, maka
isterinya mungkin kecewa dan nafsunya terus bergelojak. Sebaik-baiknya
orgasme itu sama berlakunya bagi suami dan isteri dan ini menambahkan
nikmatnya persetubuhan. Persetubuhan yang baik ialah kedua-dua pihak mendapat kepuasan. (http://kahkahkah.mnazman.com)
d. Niat Berhubungan Intim
Sayyidina’ Ali r.a diriwayatkan telah mengatakan dalam nasihat-nasihatnya:
“Pada saat melakukan hubungan intim, niat-niat berikut ini harus ada:
- Menghindari zina
- Menghindari diri dari membayangkan perempuan lain
- Memperoleh keturunan yang soleh dan yang lurus yang akan mengabdi kepada islam “
Dari Ibnu Abbas, berkata:
“Rasulullah saw bersabda: Apabila seseorang dari mereka akan menggauli istrinya hendaklah ia membaca:
“Bismillah, Allohumma jannib nasy-syaithoona wa jannibisy-syaithoona maa ro zaqtanaa”
Artinya:
Bismillah, Ya Alloh, jauhilah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau anugerahkan
Jika kamu hendak berhubungan intim, hendaknya kamu berniat dan berkata:
“Allohummar
zuqnii waladaw-waj ‘alhu taqiyyan zakiyyal-laisa fii kholqihii ziyaa
datuwwa laa nuqshoo nuwwaj ‘al ‘aa qibatahu ‘i la khoirin”
Artinya:
“Ya
Allah berikanlanh aku seorang anak, dan jadikanlah ia anak yang
bertaqwa, cerdas, tidak ada kelebihan atau kekurangan dalam tubuhnya
serta jadikanlah darinya berupa kebaikan”
e. Hal-Hal yang Harus Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Berhubungan Intim
a. Hal yang Harus Dilakukan Dalam Berhubungan Intim:
- Wudhu, sikat gigi, dan memakai wangi-wangian
- Niat yang baik
- Mempersiapkan secara psikologis
- Permainan pendahuluan (fore play)
- Masing-masing membaca doa
- Memilih waktu yang tepat/ waktu yang lebih baik
- Menjaga sikap tubuh yang benar
- Bermesraan setelah bermain
- Buang air kecil setelah berhubungan
- Membersihkan kemaluan
- Mandi atau bersuci sebelum bermain lagi
- Mandi sesegera mungkin
- Menutupi bagian-bagian privat
b.Yang Tidak Boleh dilakukan Dalam Berhubungan Intim
- Menghadapi Kiblat
- Berdiri saat Berhubungan
- Terlampau Banyak Bicara
- Memandang Kemaluan satu sama lain
- Dalam Keadaan Kenyang
- Kandung Kemih Penuh
- Di Malam-Malam yang Terlarang
- Berfantasi
- Terlampau Asyik
- Minum Air Langsung Setelah itu
- Liwath’ (seks melalui dubur)
- Seks dengan Penetrasi Sewaktu Haid
f. Makanan Terlarang Bagi Pengantin Baru di Malam Pertama
Dan diriwayatkan Muhammad bin Ali bin Husein dengan sanad dari Abi Said Al Khudri berkata; Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib a.s, beliau bersabda:
“ Dan
cegahlah pengantin itu pada minggu pertamanya dari susu asam (yoghurt),
cuka, ketumbar, dan apel yang kecut dari empat hal tersebut;
Maka Ali a.s berkata;
“Wahai Rasulullah mengapa engkau melarangnya dari minum cuka?
Rasulullah saw berkata;
“Jika
ia haid dikarenakan cuka maka ia tidak suci-suci dengan kesucian yang
bersih selamanya, dan ketumbar menyebabkan haid di dalam perutnya serta
mempersulit baginya kelahiran, sedangkan apel yang kecut memutuskan satu
masa haidnya dan itu akan menjadi penyakit baginya. (Wasail Syiah: 20/251), juga diriwayatkan dari kitab Ilalul Syaro’i dan Amali.
Sumber:
- Muhammad Taufiq Ali Yahya. 2006. Pasanganku Surgaku. Jakarta: Lentera
- Abdurrahman asy-Syiah.2005. Etika Malam Pertama: Seksualitas Dalam Islam. Bandung: Pustaka Hidayah
1 komentar:
hmmm....
Posting Komentar